Selain kombinasi makanan yang harus serasi dan memperhatikan keseimbangan asam basa tubuh, makan pada jam yang tepat dan teratur juga diperhitungkan datem pola makan Food Combining. Mengapa? Karena tubuh kita memiliki jam - dalam bahasa latin cirrcadian rhythm (irama sirkadian) - yang mengatur jam kerja semua fungsi tubuh kita dalam siklus 24 jam setiap hari, termasuk sistem pencernaan. Sering makan pada jam yang salah dapat mengganggu metabolisme dan pada akhirnya mengganggu kesehatan.
Irama sirkadian dikendalikan oleh bagian otak yang disebut nukleus suprakiasmatik. Aktivitas bagian otak ini menggunakan sinyal seperti cahaya dan kegelapan untuk mengetahui kapan waktunya melepaskan hormon dan neurotransmiter tertentu untuk memberitahu kita kapan harus bangun dan aktif atau kapan harus beristirahat dan pergi tidur.
Irama sirkadian dikendalikan oleh bagian otak yang disebut nukleus suprakiasmatik. Aktivitas bagian otak ini menggunakan sinyal seperti cahaya dan kegelapan untuk mengetahui kapan waktunya melepaskan hormon dan neurotransmiter tertentu untuk memberitahu kita kapan harus bangun dan aktif atau kapan harus beristirahat dan pergi tidur.
Pentingnya Makan Pada Jam Yang Tepat Bagi Tubuh
Sistem pencernaan sendiri terbagi atas tiga fase yang ketiganya secara simultan aktif dalam siklus 24 jam. Namun pada waktu-waktu tertentu setiap fase akan lebih intesif dibandingkan fase lainnya. Jika salah satu fase terhambat, fase berikutnya otomatis ikut terhambat.
Pentingnya makan pada jam yang tepat memberikan kesempatan pada tubuh untuk memaksimalkan pencernaan makanan
FASE PENCERNAAN (12 SIANG-8 MALAM) merupakan saat yang tepat untuk makan makanan padat karena fungsi pencernaan bekerja lebih aktif. Di atas pukul 8-9 malam tidak dianjurkan makan makanan padat lagi, karena tidur dengan perut penuh makanan akan mengganggu aktivitas tubuh pada fase berikutnya.
Rekomendasi:
FASE PENYERAPAN DAN ASIMILASI (8 MALAM-4 PAGI). Pada saat tubuh dan pikiran kita sedang dalam kondisi beristirahat total atau tidur, tubuh mulai menyerap, mengasimilasi, mengedarkan zat makanan, dan detoksifikasi. Makan larut malam atau kurang tidur akan menghambat fase ini karena energi yang ada terbagi untuk mencerna makanan atau aktivitas yang dilakukan ketika sedang tidak tidur.
FASE PEMBUANGAN (4 PAGM2 SIANG). Pada fase ini tubuh lebih intensif tubuh melakukan pembuangan sisa-sisa makanan dan sisa- sisa metabolisme. Fase ini paling banyak memakai energi. Selagi proses berlangsung sebaiknya tidak mengonsumsi makanan berat dan padat karena akan menurunkan intensitas proses pembuangan, memperlambat proses pencernaan, dan memboroskan energi.
Jadi tidak salah bukan jika banyak ahli kesehatan sering menasehatkan kita agar membiasakan diri makan teratur, tidak tidur terlambat, dsb?
Rekomendasi:
FASE PENYERAPAN DAN ASIMILASI (8 MALAM-4 PAGI). Pada saat tubuh dan pikiran kita sedang dalam kondisi beristirahat total atau tidur, tubuh mulai menyerap, mengasimilasi, mengedarkan zat makanan, dan detoksifikasi. Makan larut malam atau kurang tidur akan menghambat fase ini karena energi yang ada terbagi untuk mencerna makanan atau aktivitas yang dilakukan ketika sedang tidak tidur.
FASE PEMBUANGAN (4 PAGM2 SIANG). Pada fase ini tubuh lebih intensif tubuh melakukan pembuangan sisa-sisa makanan dan sisa- sisa metabolisme. Fase ini paling banyak memakai energi. Selagi proses berlangsung sebaiknya tidak mengonsumsi makanan berat dan padat karena akan menurunkan intensitas proses pembuangan, memperlambat proses pencernaan, dan memboroskan energi.
Jadi tidak salah bukan jika banyak ahli kesehatan sering menasehatkan kita agar membiasakan diri makan teratur, tidak tidur terlambat, dsb?